Wednesday, December 17, 2008

In Memorian ' Our Beloved Papi, Datuk'

  • 1095 hari yang lalu Papi berpulang ke rahmatullah
  • Masi terekam jelas di ingatan
  • Betapa air mata yang keluar
  • Dada yang sesak harus menerima kehilangan papi
  • Betapa rasa sesal yang membuncah
  • Maaf yang tak sempat terucapkan atas segala kesalahan dan kekhilafan diriku sebagai anakmu
  • Tak sanggup hati ini harus menerima kehilanganmu secepat ini
  • Masi teringat wajah papi ketika menghantar sampai di gerbang asrama haji
  • Masi teringat wajah papi yang terlihat terakhir kali sebelum pesawat membawa papi ke tanah suci makkah
  • Begitu banyak pertanda hadir sebelum papi pergi
tapi kami tak menyadarinya
  • Lidah terasa kelu karena papi tak tau harus menjelaskannya kepada kami ketika Allah Swt memutar kembali setiap episode hidup umatNya yang akan segera berpulang ke pangkuanNya
  • Yang selalu kami dengar adalah keikhlasan hati papi apabila memang harus berpulang ke Rahmatullah saat di tanah suci..
  • Betapa besar keinginan papi untuk bisa naik haji
  • Betapa besar semangat papi ketika menjalankan ibadah disana membuat papi terlupakan akan kondisi kesehatan papi..
  • Wajahmu tak pernah kami lihat kembali
  • Pasir di tanah suci makkah telah menjadi peristirahatan papi yang terakhir
  • Hanya doa yang bisa kami panjatkan
  • Doa kami untuk papi tercinta
  • Memohon kemurahan hati Allah Swt untuk mengampuni segala kesalahan dan kekhilafan papi selama hidup
  • Karena manusia tak pernah sempurna dan kesempurnaan itu hanya milik Allah Swt
  • Tak ingin berandai-andai
  • Tapi kami yakin papi disana sudah beristirahat dengan tenang
  • Tengoklah kami disini yah papi
  • Ada 2 cucu papi yang lucu hadir di dunia ini
walau mereka tak pernah melihat datuknya tapi kami yakin mereka merasakan kehadiran datuknya..
  • Kita pasti akan bertemu kembali papi
  • Berkumpul kembali bersama-sama saat di kehidupan nanti
  • Jakarta, 17 December 2008
  • In Memorian Papi " H. Rustin Ma'aruf"
Madinah, 17 December 2005

2 comments:

Madam Voisin said...

Turut berduka cita ya mbak, semoga almarhum diterima di sisi-NYA dan mendapat tempat yg paling mulia. Amiiiinn...

Zeeva Athena Cakranegara said...

ya Allah si Ibund...biasa tulisannya ancur, trus nulis yg gini2, nyentuh hati euy....

ikut berduka cita ya Bund, smoga amal ibadah almarhum di terima oleh Nya, dan semoga anak2 beliau termasuk anak2 soleh dan solehah sehingga doa2nya dapat menerangkan dan melampangkan kubur Beliau. Amiiiin